Senin, 17 Oktober 2016

Filosofi Air



“It is life, I think, to watch the water. A man can learn so many things.”
- Nicholas Sparks.The Notebook

Kau.
Dapatkah kau hidup seperti air?
Mengalir hingga ketitik-titik yang tak sempat dipikir untuk dijangkau?
Bergelombang nan tenang dan dapat mematikan?
Bersesuaian dengan apa yang ada dihadapnya?

          Air adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Maka sudah sepantasnya kita bisa mengambil hikmah dari air, yaitu manusia harus bisa dibutuhkan oleh semua orang. Selain itu masih banyak manfaat dari air yaitu Nurturing, Flexible dan Firm. Nurturing, yaitu ketika air memberikan manfaatnya atau air mengasuh seluruh kehidupan dibumi msialnya tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Flexible, yaitu ketika air dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Air bisa menyesuaikan dengan wadahnya dimana ia ditempatkan. Bukannya air tidak memiliki pendirian. Serta Firm, yaitu tegas ketika air memiliki sifat tegas bukan berarti keras. Tegas disini bisa diibaratkan sekali melangkah air tidak dapat mundur lagi, dan bila ada halangan didepan ia akan mencari celah supaya bisa melewati halangan tersebut.

Arti Filosofi Air
Ada tiga filosofi air yang amat mulia dan berkaitan dengan perilaku manusia:

Pertama, air selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
Tuhan menciptakan air agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya. Sifat air yang selalu mengalir ke tempat rendah yang diumpamakan dengan sikap rendah hati pada manusia. Air selalu ingin berguna bagi makhluk hidup yang ada di bawahnya. Ibarat pemimpin, air adalah pemimpin yang melayani. Jika ia berada di posisi teratas, maka ia akan menjadi pelayan bagi orang-orang yang membutuhkan di bawahnya. Apalagi air identik dengan sumber kehidupan. Maka tidak salah jika sifat pertama ini di umpamakan dengan pemimpin yang melayani. Pemimpin yang melayani adalah sumber kesejahteraan bagi masyarakat yang ia pimpin.

Kedua, air selalu mengisi ruang-ruang yang kosong
Manusia yang baik adalah manusia yang berusaha mengisi kekosongan hati dari manusia lainnya. Dengan meniru sifat air, kita seharusnya bisa menjadi penolong bagi manusia lainnya yang sedang bermasalah atau kekurangan. Tentu, jika sifat air yang kedua ini benar-benar kita teladani, kita selalu memiliki waktu untuk melengkapi kehidupan manusia lainnya. Artinya, kita menjadi manusia yang senang menolong dan suka berbagi. Karena sebenarnya, batin kita terisi setelah memenuhi kekurangan dari saudara kita.

Ketiga, air selalu mengalir ke muara.
Tak peduli seberapa jauh jaraknya dari muara, air pasti akan tiba di sana. Sebenarnya saya juga tidak setuju dengan orang yang menggunakan pepatah “hiduplah mengalir seperti air” untuk menguatkan gaya hidup yang tidak punya arah. Justru sebenarnya dengan kita meniru air yang mengalir, kita seharusnya punya visi kehidupan. Hal utama yang patut diteladani dari perjalanan air menuju muara adalah sikapnya yang konsisten. Bayangkan, ada berapa banyak hambatan yang dilalui oleh air gunung untuk mencapai muara? Mungkin ia akan singgah di sungai, tertahan karena batu, kemudian bisa saja masuk ke selokan. Tapi toh akhirnya ia tetap mengalir dan tiba di muaranya. Waktu tempuh air untuk sampai ke muara sangat bervariasi. Ada yang hanya beberapa hari, tapi ada juga yang beberapa minggu. Patut diingat, hal terpenting bukanlah waktu tempuh yang akan dilalui, tapi seberapa besar keyakinan untuk menuju muara atau visi atau impian yang akan kita gapai. 

Jadi kita sebagai manusia, harus memiliki jiwa yang rendah hati dan selalu ingin berguna bagi sesamanya, sebagai manusia kita harus memiliki rasa saling menyayangi dengan sesama, saling mengisi satu sama lain dan saling melengkapi baik kesenangan dan kesedihan yang dimiliki orang lain. Menjadi manusia yang bisa dan harus yakin dengan tujuan dan impian yang akan kita gapai, seberat apapun rintangan itu sejauh apapun perjalanan yang kita lalui, sebanyak mungkin cobaan yang menghalangi. Janganlah pernah kita menyerah untuk menggapai yang kita impikan. Percayalah apabila kita melalui semua itu dengan kesungguhan dan ketulusan hati, dengan gigih penuh perjuangan, pasti semua yang kita impikan bukan lagi jadi mimpi tapi menjadi kenyataan seperti filosofi air mengalir yang selalu yakin dan konsisten untuk mencapai muara walau banyak sekali rintangan yang mengahalanginya. Tapi ia selalu punya celah sekecil apapun itu untuk dapat melewatinya.Hiduplah seperti air. Mengalir dan bergelombang dengan tenang. Menjadi sumber kehidupan segala hal yang hidup. Tetapi, harus hati-hati dengan air, sebab jika air dibendung, ia mampu meratakan apapun yang dilewatinya. Hiduplah seperti air yang membentuk sesuai wadah air itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar