Sabtu, 17 September 2016

Apa itu "Gaya Belajar" ?


  A.  Pengertian Gaya Belajar

Gaya belajar merupakan salah satu faktor internal yang akan mempengaruhi proses belajar. Gaya belajar adalah kombinasi dari cara seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi sehingga dapat dipahami. Gaya belajar ditandai dengan cara konsisten siswa dalam merespon dan menggunakan stimulus yang diterimanya dalam aktivitas belajar, seperti yang dikatakan Witkin (1988) dikutip dalam jurnal Hartati (2015:224-235)learning style refers to student consistent way of responding to and using stimuli in the context of learning”.
Ciri khas dari gaya belajar adalah setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda. Bahkan, anak kembar sekalipun memiliki gaya belajar yang berbeda. Sebenarnya, gaya belajar adalah sesuatu yang sudah dimiliki oleh masing-masing siswa itu sendiri bahkan sebelum mereka duduk di bangku sekolah. Mereka sudah belajar memahami informasi yang diberikan oleh orang-orang di lingkungannya. Seperti menginggat sesuatu yang disuruh ibu untuk membelinya di toko. Maka dari itu, gaya belajar merupakan akibat dari lingkungan sekitar yang membentuk individu tersebut.
 B.  Macam-macam Gaya Belajar
Secara umum gaya belajar dibedakan menjadi tiga kelompok berdasarkan aktivitas belajarnya, yaitu: visual, auditorial, dan kinestetik. Setiap gaya belajar memiliki ciri khasnya yang berbeda satu sama lain.
Pada gaya belajar visual, gaya belajar ini mengandalkan aktivitas belajarnya dengan cara melihat, mengamati, memandang dan sejenisnya dan yang memegang peranan penting dalam cara belajarnya adalah penglihatan. Peta konsep dapat menjadi alat yang bagus bagi para pelajar visual karena mereka belajar terbaik saat mereka mulai dengan ”gambaran keseluruhan”, melakukan tinjauan umum mengenai bahan pelajaran. Menurut Deporter (2004:110) adapun ciri-ciri individu dengan gaya belajar visual adalah sebagai berikut: a) Rapi dan teratur; b) Berbicara dengan cepat; c) Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik; c) Teliti terhadap detail; d) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun persentasi; e) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka; f) Mengigat apa yang dilihat, dari pada yang didengar; g) Mengigat dengan asosiasi visual; h) Biasanya tidak terganggu oleh keributan; i) Mempunyai masalah untuk mengigat intruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk menggulanginya; j) Pembaca cepat dan tekun; k) Lebih suka membaca dari pada dibacakan; l) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan sikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang sesuatu masalah atau proyek; m) Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara ditelepon dan dalam rapat; n) Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain; o) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak; p) Lebih suka melakukan demontrasi dari pada berpidato; dan q) Lebih suka seni daripada musik.
Pada gaya belajar auditorial, gaya belajar ini mengandalkan aktivitas belajarnya dengan cara mendengar. Para pelajar auditorial lebih suka merekam pada kaset daripada mencatat, karena mereka suka mendengarkan informasi berulang-ulang. Menurut Deporter (2004:110) adapun ciri-ciri individu dengan gaya belajar auditorial adalah sebagai berikut: a) Berbicara pada diri sendiri saat bekerja; b) Mudah terganggu oleh keributan; c) Mengerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca; d) Senang membaca keras dan mendengarkan; e) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara; f) Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita; g) Bebicara dalam irama yang berpola; h) Biasanya pembicara yang fasih; i) Lebih suka musik dari pada seni; j) Belajar dengan mendengarkan dan mengigat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat; k) Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar; l) Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain; m) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya; dan n) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.
Pada gaya belajar kinestetik, gaya belajar ini mengandalkan aktivitas belajarnya dengan cara bergerak. Para pelajar kinestetik suka belajar melalui gerakan, dan paling baik menghapal informasi dengan mengasosiasi gerakan dengan setiap fakta. Mereka lebih suka duduk di lantai dan menyebarkan pekerjaan di sekeliling mereka. Menurut Deporter (2004:110) adapun ciri-ciri individu dengan gaya belajar kinestetik adalah sebagai berikut: a) Berbicara dengan perlahan; b) Menaggapi perhatian fisik; c) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka; d) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang; e) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak; f) Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar; g) Belajar melalui memanipulasi dan praktik; h) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat; i) Mengunakan jari sebagai peninjuk ketika membaca;  j) Banyak mengunakan isyarat tubuh; dan k) Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar