A. Pengertian Gaya Belajar
Gaya belajar merupakan salah satu faktor internal yang
akan mempengaruhi proses belajar. Gaya belajar adalah kombinasi dari cara
seseorang menyerap
dan kemudian mengatur serta mengolah informasi sehingga dapat dipahami. Gaya
belajar ditandai dengan cara konsisten siswa dalam merespon dan menggunakan
stimulus yang diterimanya dalam aktivitas belajar, seperti yang dikatakan
Witkin (1988) dikutip dalam jurnal Hartati (2015:224-235)
“learning style refers to student consistent way of responding to and using
stimuli in the context of learning”.
Ciri
khas dari gaya belajar adalah setiap individu memiliki gaya belajar yang
berbeda. Bahkan, anak kembar sekalipun memiliki gaya belajar yang berbeda.
Sebenarnya, gaya belajar adalah sesuatu
yang sudah dimiliki oleh masing-masing siswa itu sendiri bahkan sebelum mereka
duduk di bangku sekolah. Mereka sudah belajar memahami informasi yang diberikan
oleh orang-orang di lingkungannya. Seperti menginggat sesuatu yang disuruh ibu
untuk membelinya di toko. Maka dari itu, gaya belajar merupakan akibat dari
lingkungan sekitar yang membentuk individu tersebut.
B. Macam-macam Gaya Belajar
Secara umum gaya belajar dibedakan menjadi
tiga kelompok berdasarkan aktivitas belajarnya, yaitu: visual, auditorial, dan
kinestetik. Setiap gaya belajar memiliki ciri khasnya yang berbeda satu sama
lain.
Pada gaya belajar visual, gaya belajar ini
mengandalkan aktivitas belajarnya dengan cara melihat, mengamati, memandang dan
sejenisnya dan yang memegang peranan penting dalam cara belajarnya adalah
penglihatan. Peta konsep dapat menjadi alat yang bagus bagi para pelajar visual
karena mereka belajar terbaik saat mereka mulai dengan ”gambaran keseluruhan”,
melakukan tinjauan umum mengenai bahan pelajaran. Menurut Deporter (2004:110) adapun ciri-ciri
individu dengan gaya belajar visual adalah sebagai berikut: a) Rapi dan
teratur; b) Berbicara dengan cepat; c) Perencana dan pengatur jangka panjang
yang baik; c) Teliti terhadap detail; d) Mementingkan penampilan, baik dalam
hal pakaian maupun persentasi; e) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata
yang sebenarnya dalam pikiran mereka; f) Mengigat apa yang dilihat, dari pada
yang didengar; g) Mengigat dengan asosiasi visual; h) Biasanya tidak terganggu
oleh keributan; i) Mempunyai masalah untuk mengigat intruksi verbal kecuali
jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk menggulanginya; j)
Pembaca cepat dan tekun; k) Lebih suka membaca dari pada dibacakan; l)
Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan sikap waspada sebelum
secara mental merasa pasti tentang sesuatu masalah atau proyek; m)
Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara ditelepon dan dalam rapat; n) Lupa
menyampaikan pesan verbal kepada orang lain; o) Sering menjawab pertanyaan
dengan jawaban singkat ya atau tidak; p) Lebih suka melakukan demontrasi dari
pada berpidato; dan q) Lebih suka seni daripada musik.
Pada gaya belajar auditorial, gaya belajar ini
mengandalkan aktivitas belajarnya dengan cara mendengar. Para pelajar
auditorial lebih suka merekam pada kaset daripada mencatat, karena mereka suka
mendengarkan informasi berulang-ulang. Menurut Deporter (2004:110) adapun ciri-ciri
individu dengan gaya belajar auditorial adalah sebagai berikut: a) Berbicara
pada diri sendiri saat bekerja; b) Mudah terganggu oleh keributan; c)
Mengerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca; d)
Senang membaca keras dan mendengarkan; e) Dapat mengulangi kembali dan
menirukan nada, birama, dan warna suara; f) Merasa kesulitan untuk menulis,
tetapi hebat dalam bercerita; g) Bebicara dalam irama yang berpola; h) Biasanya
pembicara yang fasih; i) Lebih suka musik dari pada seni; j) Belajar dengan
mendengarkan dan mengigat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat; k) Suka
berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar; l) Mempunyai
masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti
memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain; m) Lebih pandai mengeja
dengan keras daripada menuliskannya; dan n) Lebih suka gurauan lisan daripada
membaca komik.
Pada gaya belajar kinestetik, gaya belajar
ini mengandalkan aktivitas belajarnya dengan cara bergerak. Para pelajar
kinestetik suka belajar melalui gerakan, dan paling baik menghapal informasi
dengan mengasosiasi gerakan dengan setiap fakta. Mereka lebih suka duduk di
lantai dan menyebarkan pekerjaan di sekeliling mereka. Menurut Deporter (2004:110) adapun ciri-ciri
individu dengan gaya belajar kinestetik adalah sebagai berikut: a) Berbicara
dengan perlahan; b) Menaggapi perhatian fisik; c) Menyentuh orang untuk
mendapatkan perhatian mereka; d) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang;
e) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak; f) Mempunyai
perkembangan awal otot-otot yang besar; g) Belajar melalui memanipulasi dan
praktik; h) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat; i) Mengunakan jari
sebagai peninjuk ketika membaca; j)
Banyak mengunakan isyarat tubuh; dan k) Tidak dapat duduk diam untuk waktu
lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar