Bagaimana hubungan agama
dan iptek?
Secara garis besar,
berdasarkan tinjauan ideologi yang mendasari hubungan keduanya, terdapat 3
(tiga) jenis paradigma menurut Yahya Farghal (1990: 99-119):
1. Paradigma Sekuler
Paradagma
sekuler merupakan paradigma yang memandang agama dan iptek adalah terpisah satu
sama lain. Sebab, dalam ideologi sekularisme Barat, agama telah dipisahkan dari
kehidupan menurut fashl al-din ‘an al-hayah. Agama tidak dinafikan eksistensinya,
tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan pribadi manusia dengan tuhannya.
Agama tidak mengatur kehidupan umum/publik. Paradigma ini memandang agama dan
iptek tidak bisa mencampuri dan mengintervensi yang lainnya. Agama dan iptek
sama sekali terpisah baik secara ontologis (berkaitan dengan pengertian atau
hakikat sesuatu hal), epistemologis (berkaitan dengan cara memperoleh
pengetahuan), dan aksiologis (berkaitan dengan cara menerapkan pengetahuan).
2. Paradigma Sosialis
Paradigma sosialis merupakan paradigma dari ideologi
sosialisme yang menafikan eksistensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada,
dus, tidak ada hubungan dan kaitan apa pun dengan iptek. Iptek bisa berjalan
secara independen dan lepas secara total dari agama. Paradigma ini mirip dengan
paradigma sekuler di atas, tapi lebih ekstrem. Dalam paradigma sekuler, agama
berfungsi secara sekularistik, yaitu tidak dinafikan keberadaannya, tapi hanya
dibatasi perannya dalam hubungan vertikal manusia-tuhan. Sedang dalam paradigma
sosialis, agama dipandang secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist)
dan dibuang sama sekali dari kehidupan.
Paradigma tersebut didasarkan pada pikiran Karl Marx (1883) yang ateis dan memandang agama (Kristen) sebagai candu masyarakat, karena
agama menurutnya membuat orang terbius dan lupa akan penindasan kapitalisme
yang kejam. Karl Marx (1957:141-142) mengatakan: “Religion is the sigh of
the oppressed creature, the heart of the heartless world, just as it is the
spirit of a spiritless situation. It is the opium of the people.” Artinya: Agama adalah
keluh-kesah makhluk tertindas, jiwa dari suatu dunia yang tak berjiwa,
sebagaimana ia merupakan ruh/spirit dari situasi yang tanpa ruh/spirit. Agama
adalah candu bagi rakyat.
Berdasarkan paradigma
sosialis ini, maka agama tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan iptek.
Seluruh bangunan ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialis didasarkan pada ide
dasar materialisme, khususnya Materialisme Dialektis menurut Yahya Farghal (1994:
112). Paham Materialisme Dialektis adalah paham yang memandang adanya
keseluruhan proses perubahan yang terjadi terus menerus melalui proses
dialektika, yaitu melalui pertentangan-pertentangan yang ada pada materi yang
sudah mengandung benih perkembangan itu sendiri Ramly (2000: 110).
3. Paradigma Islam
Paradigma Islam merupakan paradigma yang memandang
bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan.Aqidah Islam menjadi basis dari
segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam –yang terwujud dalam apa-apa yang ada
dalam al-Qur`an dan al-Hadits-- menjadi qa’idah fikriyah (landasan pemikiran),
yaitu suatu asas yang di atasnya dibangun seluruh bangunan pemikiran dan ilmu
pengetahuan manusia menurut An-Nabhani (2001).
Paradigma Islam ini menyatakan bahwa, kata putus dalam
ilmu pengetahuan bukan berada pada pengetahuan atau filsafat manusia yang
sempit, melainkan berada pada ilmu Allah yang mencakup dan meliputi segala
sesuatu menurut Yahya Farghal (1994: 117).
Inilah paradigma Islam yang menjadikan Aqidah Islam
sebagai dasar segala pengetahuan seorang muslim. Paradigma inilah yang telah
mencetak muslim-muslim yang taat dan shaleh tapi sekaligus cerdas dalam iptek.
Itulah hasil dan prestasi cemerlang dari paradigma Islam ini yang dapat dilihat
pada masa kejayaan iptek Dunia Islam antara tahun 700 – 1400 M. Pada masa
inilah dikenal nama Jabir bin Hayyan (w. 721) sebagai ahli kimia termasyhur,
Al-Khawarzmi (w. 780) sebagai ahli matematika dan astronomi, Al-Battani (w.
858) sebagai ahli astronomi dan matematika, Al-Razi (w. 884) sebagai pakar
kedokteran, ophtalmologi, dan kimia, Tsabit bin Qurrah (w. 908) sebagai ahli
kedokteran dan teknik, dan masih banyak lag.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar