Beberapa Tipe
dari Model Pembelajaran kooperatif ini diantaranya yaitu :
- Role Playing (Bermain Peran)
Menurut Komalasari (2010) dalam
bukunya berjudul Pembelajaran Kontekstual Model Pembelajaran Role
Playing adalah suatu tipe Model pembelajaran Pelayanan (Sercvice Learning).
Model pembelajaran ini adalah suatu model penguasaan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan murid. Pengembangan imajinasi
dan penghayatan dilakukan murid dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau
benda mati.
- Problem Based Intruction (PBI)
Problem-based
instruction adalah model pembelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik
yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah
otentik. Dalam pemerolehan informasi dan pengembangan pemahaman tentang
topik-topik, siswa belajar bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah,
mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis
data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah,
bekerja secara individual atau kolaborasi dalam pemecahan masalah.
- Mind Mapping (Peta pikiran)
Mind
mapping (peta pikiran) merupakan cara mencatat yang menye-nangkan, cara mudah
untuk menyerap dan mengeluarkan informasi dan ide baru dalam otak menurut Buzan (2007:4). Mind mapping menggunakan warna, simbol, kata, garis lengkung dan gambar
yang sesuai dengan cara kerja otak. Sugiarto (2004:75) menyatakan bahwa, mind mapping (peta pikiran) adalah teknik meringkas bahan yang perlu dipelajari,
dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau grafik
sehingga lebih mudah memahaminya.
Mind
mapping merupakan teknik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan
seluruh potensi otak agar optimum. Caranya, mengga-bungkan kerja otak bagian
kiri dan kanan. Dengan mind mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga
78%. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat
di dalam diri seseorang.
- Change of Pairs (Tukar Pasangan)
Model
pembelajaran Bertukar Pasangan termasuk pembelajaran dengan tingkat mobilitas
cukup tinggi, dimana siswa akan bertukar pasangan dengan pasangan lainnya dan
nantinya harus kembali ke pasangan semula/pertamanya.
- Group Investigation (Kelompok Kecil)
Group
Investigationn merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang
menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi
(informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia,
misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa
dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk
mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok.
Model Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan
berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari
tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
- Group to arround (Keliling Kelompok)
Model
pembelajaran kooperatif tipe go around sebenarnya adalah variasi dari model
pembelajaran kooperatif tipe group investigasi.
- Snowball Throwing (Melempar Bola Salju)
Snowball
secara etimologi berarti bola salju, sedangkan throwing artinya melempar.
Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju.
Menurut Saminanto, metode pembelajaran Snowball Throwing disebut juga metode
pembelajaran gelundungan bola salju. Metode pembelajaran ini melatih siswa
untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang
terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu
kelompok.
Sedangkan
menurut Kisworo metode pembelajaran snowball throwing adalah suatu metode
pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua
kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat
pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke
siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang
diperoleh.
- Numbered Heads Together (Kepala Nomor)
Number
Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada
aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai
sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas.
Pembelajaran
kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.
Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan
para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
- Student Teams Achievement Divisions (STAD) (Kelompok Siswa Prestasi)
Pada
model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa dikelompokkan ke dalam
kelompok kecil yang disebut tim. Kemudian seluruh kelas diberikan presentasi
materi pelajaran. Siswa kemudian diberikan tes. Nilai-nilai individu
digabungkan menjadi nilai tim. Pada model pembelajaran kooperatif tipe ini
walaupun siswa dites secara individual, siswa tetap dipacu untuk bekerja sama
untuk meningkatkan kinerja dan prestasi timnya.
Model
pembelajaran STAD lebih menekankan kepada pembentukan kelompok. Kelompok yang
dibentuk nantinya akan berdiskusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Oleh
karena itu model pembelajaran STAD dapat membuat siswa untuk saling membantu
dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
- Team Game Tournament (TGT) (Turnamen Permainan Kelompok)
Model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar
dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games
Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar.
Model
pembelajaran kooperatif tipe TGT mirip dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD, tetapi bedanya hanya pada kuis yang digantikan dengan turnamen
mingguan menurut Slavin (1994). Pada model pembelajaran kooperatif ini, siswa-siswa
saling berkompetisi dengan siswa dari kelompok lain agar dapat memberikan
kontribusi poin bagi kelompoknya. Suatu prosedur tertentu digunakan untuk
membuat permainan atau turnamen berjalan secara adil. Penelitian menunjukkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT terbukti efektif meningkatkan
hasil belajar siswa.
- Jigsaw
Model
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang
menitik beratkan kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil,
seperti yang diungkapkan Lie (1993: 73), bahwa pembelajaran kooperatif model
jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara
heterogen dan siswa bekerja sama salaing ketergantungan positif dan bertanggung
jawab secara mandiri.
Dalam
model pembelajaran jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukanakan pendapat, dan mengelolah imformasi yang didapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasii, anggota kelompok bertanggung jawab
atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari, dan
dapat menyampaikan kepada kelompoknya menurut Rusman (2008:203).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar