“It is life,
I think, to watch the water. A man can learn so many things.”
- Nicholas
Sparks.The Notebook
Kau.
Dapatkah kau hidup seperti air?
Mengalir hingga ketitik-titik yang tak sempat dipikir untuk dijangkau?
Bergelombang nan tenang dan
dapat mematikan?
Bersesuaian dengan apa yang
ada dihadapnya?
Air adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Maka sudah
sepantasnya kita bisa mengambil hikmah dari air, yaitu manusia harus bisa
dibutuhkan oleh semua orang. Selain itu masih banyak manfaat dari air yaitu
Nurturing, Flexible dan Firm. Nurturing, yaitu ketika air memberikan manfaatnya
atau air mengasuh seluruh kehidupan dibumi msialnya tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
manusia. Flexible, yaitu ketika air dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitar. Air bisa menyesuaikan dengan wadahnya dimana ia ditempatkan. Bukannya
air tidak memiliki pendirian. Serta Firm, yaitu tegas ketika air memiliki sifat
tegas bukan berarti keras. Tegas disini bisa diibaratkan sekali melangkah air
tidak dapat mundur lagi, dan bila ada halangan didepan ia akan mencari celah
supaya bisa melewati halangan tersebut.
Arti
Filosofi Air
Ada
tiga filosofi air yang amat mulia dan berkaitan dengan perilaku manusia:
Pertama, air
selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
Tuhan menciptakan air agar manusia bisa
mengambil pelajaran darinya. Sifat air yang selalu mengalir ke tempat rendah
yang diumpamakan dengan sikap rendah hati pada manusia. Air selalu ingin
berguna bagi makhluk hidup yang ada di bawahnya. Ibarat pemimpin, air adalah
pemimpin yang melayani. Jika ia berada di posisi teratas, maka ia akan menjadi
pelayan bagi orang-orang yang membutuhkan di bawahnya. Apalagi air identik
dengan sumber kehidupan. Maka tidak salah jika sifat pertama ini di umpamakan
dengan pemimpin yang melayani. Pemimpin yang melayani adalah sumber
kesejahteraan bagi masyarakat yang ia pimpin.
Kedua, air
selalu mengisi ruang-ruang yang kosong
Manusia yang baik adalah manusia yang
berusaha mengisi kekosongan hati dari manusia lainnya. Dengan meniru sifat air,
kita seharusnya bisa menjadi penolong bagi manusia lainnya yang sedang
bermasalah atau kekurangan. Tentu, jika sifat air yang kedua ini benar-benar
kita teladani, kita selalu memiliki waktu untuk melengkapi kehidupan manusia
lainnya. Artinya, kita menjadi manusia yang senang menolong dan suka berbagi.
Karena sebenarnya, batin kita terisi setelah memenuhi kekurangan dari saudara
kita.
Ketiga, air
selalu mengalir ke muara.
Tak peduli seberapa jauh jaraknya dari
muara, air pasti akan tiba di sana. Sebenarnya saya juga tidak setuju dengan
orang yang menggunakan pepatah “hiduplah mengalir seperti air” untuk
menguatkan gaya hidup yang tidak punya arah. Justru sebenarnya dengan kita
meniru air yang mengalir, kita seharusnya punya visi kehidupan. Hal utama yang
patut diteladani dari perjalanan air menuju muara adalah sikapnya yang
konsisten. Bayangkan, ada berapa banyak hambatan yang dilalui oleh air gunung
untuk mencapai muara? Mungkin ia akan singgah di sungai, tertahan karena batu,
kemudian bisa saja masuk ke selokan. Tapi toh akhirnya ia tetap mengalir dan
tiba di muaranya. Waktu tempuh air untuk sampai ke muara sangat bervariasi. Ada
yang hanya beberapa hari, tapi ada juga yang beberapa minggu. Patut diingat,
hal terpenting bukanlah waktu tempuh yang akan dilalui, tapi seberapa besar
keyakinan untuk menuju muara atau visi atau impian yang akan kita gapai.
Jadi
kita sebagai manusia, harus memiliki jiwa yang rendah hati dan selalu ingin
berguna bagi sesamanya, sebagai manusia kita harus memiliki rasa saling
menyayangi dengan sesama, saling mengisi satu sama lain dan saling melengkapi
baik kesenangan dan kesedihan yang dimiliki orang lain. Menjadi manusia yang
bisa dan harus yakin dengan tujuan dan impian yang akan kita gapai, seberat
apapun rintangan itu sejauh apapun perjalanan yang kita lalui, sebanyak mungkin
cobaan yang menghalangi. Janganlah pernah kita menyerah untuk menggapai yang
kita impikan. Percayalah apabila kita melalui semua itu dengan kesungguhan dan
ketulusan hati, dengan gigih penuh perjuangan, pasti semua yang kita impikan
bukan lagi jadi mimpi tapi menjadi kenyataan seperti filosofi air mengalir yang
selalu yakin dan konsisten untuk mencapai muara walau banyak sekali rintangan
yang mengahalanginya. Tapi ia selalu punya celah sekecil apapun itu untuk dapat
melewatinya.Hiduplah
seperti air. Mengalir dan bergelombang dengan tenang. Menjadi sumber kehidupan
segala hal yang hidup. Tetapi, harus hati-hati dengan air, sebab jika air
dibendung, ia mampu meratakan apapun yang dilewatinya. Hiduplah seperti air
yang membentuk sesuai wadah air itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar