A. Dimensi Kurikulum
Pada saat ini, pengertian kurikulum memiliki
empat dimensi, di mana satu dimensi dengan dimensi yang lainnya berhubungan
(Hamid Hasan, 1998). Keempat dimensi kurikulum tersebut adalah:
1. Pengertian
kurikulum dihubungkan dengan dimensi ide
Kurikulum itu adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya. Toto Ruhimat dkk (Donald E. Orlosky and B. Othanel Smith, 1978 ) mengemukakan “…curriculum is the substance of the school program. It is the content pupils are expected to learn”.
Kurikulum itu adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya. Toto Ruhimat dkk (Donald E. Orlosky and B. Othanel Smith, 1978 ) mengemukakan “…curriculum is the substance of the school program. It is the content pupils are expected to learn”.
2. Pengertian
kurikulum dikaitkan dengan dimensi rencana
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan cara mengadministrasikan tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu . pengertian-pengertian yang berkaitan dengan dimensi ini, di antaranya: Toto Ruhimat (Hilda Taba, 1962) mengemukakan“….A curriculum is a plan for learning; therefore,what is know about the learning process and the development of the individual has bearing on the shaping of curriculum”
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan cara mengadministrasikan tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu . pengertian-pengertian yang berkaitan dengan dimensi ini, di antaranya: Toto Ruhimat (Hilda Taba, 1962) mengemukakan“….A curriculum is a plan for learning; therefore,what is know about the learning process and the development of the individual has bearing on the shaping of curriculum”
3. Pengertian
kurikulum dikaitkan dengan dimensi aktivitas
kurikulum merupakan segala aktivitas dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. pengertian-pengertian yang berkaitan dengan dimensi ini, di antaranya: Toto Ruhimat dkk ( Harold Albertty, 1953) mengemukakan “ All of the activities that are provide for studens by the school constitutes its curriculum” .
kurikulum merupakan segala aktivitas dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. pengertian-pengertian yang berkaitan dengan dimensi ini, di antaranya: Toto Ruhimat dkk ( Harold Albertty, 1953) mengemukakan “ All of the activities that are provide for studens by the school constitutes its curriculum” .
4. Pengertian
kurikilum berkaitan dengan dimensi hasil
Kurikulum dipandang dari segi hasil yang akan dicapai oleh siswa sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan yang menjadi tujuan dari kurikulum tersebut. pengertian-pengertian yang berkaitan dengan dimensi ini, diantaranya: Toto Ruhimat dkk (Hilda Taba dalam Nasution, Azas-azas kurikulum) mengemukakan “ Segala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam situasi di dalam ataupun di luar sekolah”. ( Hilda Taba dalam nasution, Azas-azas kurikulum).
Kurikulum dipandang dari segi hasil yang akan dicapai oleh siswa sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan yang menjadi tujuan dari kurikulum tersebut. pengertian-pengertian yang berkaitan dengan dimensi ini, diantaranya: Toto Ruhimat dkk (Hilda Taba dalam Nasution, Azas-azas kurikulum) mengemukakan “ Segala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam situasi di dalam ataupun di luar sekolah”. ( Hilda Taba dalam nasution, Azas-azas kurikulum).
B. Konsep Kurikulum
Ada
tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan
sebagai bidang studi.
1. Konsep
pertama, kurikulum sebagai suatu substansi:
Suatu
kurikulum, dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi
murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai.
Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan
tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi.
Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil
persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan
pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup
tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, ataupun seluruh negara.
2. Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu
sistem:
Yaitu
sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem
masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur
kerja bagaimana cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan
menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu
kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara
kurikulum agar tetap dinamis.
3. Konsep ketiga, kurikulum
sebagai suatu bidang studi:
Yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian
para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum
sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem
kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep
dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan
penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya
dan memperkuat bidang studi kurikulum.
Sumber
Atikah, Cucu. (2016). Kurikulum dan Pembelajaran.
Serang.
Hamalik, Oemar. (1990). Kurikulum dan Pembelajaran.
Bandung.
Hamalik, Oemar. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. (2010). Kurikulum dan Pemebelajaran.
Jakarta: Kencana.
Sukmadinata, N. S. (2012). Pengembangaan Kurikulum, Teori
dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar