Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam
model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi peserta didik dengan
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Guru perlu menguasai dan dapat
menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran secara spesifik. Penguasaan model pembelajaran akan
mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran. Proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif ,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. (Peraturan Pemerintah No.19/2005 pasal 19)
Menurut Aunurrahman
(2009: 146), “model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk tujuan belajar tertentu”. Aunurrahman (2009: 146) juga
berpendapat bahwa “model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran”.
Brady
(dalam Aunurrahman, 2009: 146) mengemukakan bahwa “model pembelajaran dapat
diartikan sebagai blueprint yang dapat dipergunakan untuk
membimbing guru di dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran”.
Berdasarkan beberapa pengertian
tersebut, model pembelajaran merupakan unsur yang penting untuk menjalankan
kegiatan belajar siswa di sekolah. Karena dengan model pembelajaran yang baik,
guru akan mudah untuk mengajar dan terjadi proses belajar pada diri siswa.
a. Beberapa
Model Pembelajaran
Menurut
Resmini dkk (2006: 66) mengemukakan “terdapat 10 (sepuluh) model pembelajaran
terpadu, yakni: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced,
(5) shared, (6) webbed, (7) treated, (8) integrated, (9) Immersed, dan (10)
network”. Adapun macamnya diantaranya.
1.
Model
Fragmented
Model
Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata
pelajaran. Tidak ada pengkaitan konsep-konsep dari beberapa ranah disiplin ilmu
yang berbeda. Setiap mata pelajaran dapat diajarkan oleh guru yang berbeda dan
ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran berlangsung terpisah dengan
pengorganisasian dan cara mengajar yang berbeda dari setiap guru.
Kelemahan
model ini yakni keterhubungan tidak jelas, sehingga siswa tidak dapat mengintegrasikan
konsep-konsep yang sama, keterampilan serta sikap yang ada kaitannya satu
dengan yang lainnya.
Keunggulan
model ini adalah karena pemaduannya hanya terbatas pada satu mata pelajaran,
maka guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai dengan bidang keahliannya
masing-masing dan dapat menentukan dengan mudah bahasan yang diprioritaskan
dalam pengajarannya.
2.
Model
Connected
Model
Connected adalah model pembelajaran yang menghubungkan satu konsep dengan
konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan
keterampilan yang lain, satu tugas dengan tugas lainnya yang terdapat dalam
satu ranah disiplin ilmu yang sama.
Keunggulan
model ini adalah konsep-konsep utama saling terhubung sehingga siswa dapat
memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan.
Siswa juga diberi kesempatan untuk mengulang (review) sehingga terjadi
pedalaman, tinjauan, perbaikan dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
Kelemahan model ini adalah disiplin-disiplin ilmu nampak terpisah dan tidak
berkaitan meskipun hubungan dibuat secara eksplisit.
3.
Model Nested (sarang)
Model Nested
merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep dan keterampilan yang
dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi. Dimana
terjadi pemaduan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan
keterampilan proses, sikap dan komunikasi dalam satu mata pelajaran saja. Model
ini dapat mengintegrasikan konsep-konsep dan sikap melalui aktivitas yang telah
terstruktur dengan cara menggabungkan atau merangkaikan kemampuan-kemampuan
tertentu pada ketiga cakupan tersebut.
Keunggulan
model ini adalah kemampuan siswa lebih diperkaya lagi karena selain memperdalam
materi siswa juga diajak untuk mengasah keterampilan seperti berpikir dan
mengorganisasi.
Kelemahan
model ini adalah dalam hal perencanaan, jika dilakukan secara tergesa-gesa dan
kurang cermat maka penggabungan beberapa materi dan aspek keterampilan dapat
mengacaukan pola pikir siswa. Siswa akan merasa kebingungan mengenai
konsep-konsep utama dari suatu kegitan pembelajaran. Contohnya tujuan utama
pengajaran adalah penekanan terhadap materi, tetapi akhirnya bergeser pada
keterampilan.
4.
Model Sequenced (urutan/tahapan)
Model
Sequenced adalah model pembelajaran yang memadukan dua bidang studi yang
memiliki keterkaitan atau kesamaan topik. Misalnya dua mata pelajaran yang
berhubungan diurutkan sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan
secara paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap
kegiatan akan dapat saling mengutamakan karena tiap subjek saling mendukung.
Keunggulan
model ini adalah dalam penyusunan urutan topik, guru memiliki keleluasaan untuk
menentukan sendiri berdasarkan prioritas dan tidak dibatasi oleh apa yang sudah
tercantum dalam kurikulum. Sedangkan dari sudut pandang siswa, pengurutan topic
yang berhubungan dari disiplin yang berbeda akan membantu mereka untuk memahami
isi dari mata pelajaran tersebut.
Kelemahan
model ini adalah diperlukannya kolaborasi dari dua bidang studi yang
terus-menerus dan tidak kaku. Dalam model ini guru hanya mempunyai sedikit
kebebasan untuk merangcang kurikulum.
- Model Shared (Irisan)
Model shared
adalah model pembelajaran terpadu yang menggabungkan dua mata pelajaran atau
lebih yang memiliki ketimpangtindihan konsep sehingga dapat saling melengkapi.
Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling
tumpang tindih antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya didasarkan pada
satu tema. Tema tersebut dapat mewadahi dua mata pelajaran, aspek konsep,
keterampilan dan sikap menjadi kesatuan yang utuh dan saling melengkapi.
Keunggulan
model ini adalah dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam, siswa menjadi
lebih mudah melakukannya. Misalnya dengan alat bantu media film untuk
menanamkan konsep dari dua mata pelajaran dalam waktu yang bersamaan.
Kelemahan
model ini adalah untuk menyusun rencana model pembelajaran ini diperlukan
kerjasama guru dari mata pelajaran yang berbeda, sehingga perlu waktu ekstra
untuk mendiskusikannya.
- Model Webbed (jaring laba-laba)
Model webbed
adalah model pembelajaran terpadu yang bertolak dari pendekatan tematik.
Dalam pengembangannya dimulai dengan menentukan tema, kemudian dikembangkan
menjadi subtema dengan memperlihatkan keterkaitan dengan bidang studi lain.
Setelah itu ditentukan berbagai kegiatan pembelajaran yang dapat mendukung
terhadap tema.
Keunggulan
model ini adalah pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa sehingga dapat
meningkatkan motivasi siswa. Siswa dapat melihat keterhubungan antar berbagai
gagasan. Kelemahan model ini adalah tema yang digunakan harus dipilih secara
selektif dan sesuai dengan konten pembelajaran. Jangan sampai terjadi kesalahan
dalam pemilihan tema. Seringkali materi atau konsep terabaikan karena guru
hanya terfokus pada kegiatan pembelajaran.
- Model Threated (dalam satu alur)
Model
Threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang
berpotongan dengan inti materi. Keterampilan-keterampilan yang digunakan dalam
model ini merupakan dasar yang saling berkaitan dan disesuaikan dengan
perkembangan atau pengetahuan siswa.
Keunggulan
model ini adalah konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan pada
perilaku metakognitif. Materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni sehingga
siswa yang mempunyai tingkat pemikiran superor dapat mentransfer pada
keterampilan hidup.
Kelemahan
model ini adalah siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten antara mata
pelajaran satu dengan yang lainnya dikarenakan isi materi pelajaran dengan
yang lainnya tidak terlalu diperlihatkan. Akibatnya guru harus menguasai dan
memahami keterampilan dan strategi yang akan digunakan.
- Model Integrated (keterpaduan)
Model
integrated adalah model pembelajaran terpadu yang memadukan sejumlah topik,
konsep, keterampilan dan sikap dari berbagai mata pelajaran yang saling tumpang
tindih. Topik, konsep, keterampilan dan sikap tersebut selanjutnya dikaitkan
dalam satu tema yang mencakup berbagai mata pelajaran.
Keunggulan
model ini adalah dapat memperluas wawasan dan mengembang kreatifitas guru dalam
menciptakan suatu kegiatan pembelajaran sehingga siswa ikut termotivasi.
Kelemahan model ini adalah guru seringkali merasa kesulitan dalam mencari tema,
keterkaitan antar mata pelajaran, serta menentukan jenis keterampilan yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pengembangan model ini diperlukan
guru yang terampil, percaya diri dan menguasai konsep, sikap dan keterampilan
yang sangat diprioritaskan.
- Model Immersed
Model
immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran
dalam satu subjek. Keunggulan model ini adalah setiap siswa mempunyai
ketertarikan mata pelajaran yang berbeda, dengan begitu siswa dapat saling
bertukar pengalaman dan berbagi informasi. Secara tidak langsung siswa akan
terpacu untuk menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
Model ini
dapat melatih kreatifitas berfikir siswa. Kelemahan model ini adalah siswa yang
termasuk kelompok asor dan tidak senang membaca akan mengalami kesulitan, sehingga
guru harus sekreatif mungkin agar siswa dapat termotivasi.
- Model Network (jaringan)
Model
networked adalah model pembelajaran terpadu yang mengandaikan kemungkinan
pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk
keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi,
kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda. Proses belajar berlangsung
secara terus-menerus dikarenakan adanya hubungan timbal balik antara
pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.
Keunggulan model
ini adalah ketika proses pembelajaran berlangsung, maka secara tidak sengaja
dapat membuat siswa untuk terfokus terhadap satu atau dua pelajaran secara
lebih mendalam.
Kelemahan
model ini adalah kemungkinan motivasi siswa akan berubah atau terpecah terhadap
materi pelajaran sehingga dapat menghambat siswa dalam mencari sumber belajar.
SUMBER
Ruhimat, Toto, dkk. Kurikulum dan Pembelajaran. 2011. Rajagrafindo: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar