Yulia Olivianti
Kala
surya hilang menghadirkan senja
Gemerlap
orange membentang di langit-langit malam
Serak
parau suara adzan berkumandang
Kuhampiri
deretan sendal bak semut berjajar
Hari
ini hanya dua, pikirku
Entah
esok atau lusa, mungkin sudah tak ada
Parah
sungguh negeri tercinta ini
Kecanggihannya
hampir-hampir merenggut hidupku
Si
tukang semir cilik
Nama
panggungku kini mulai sirna
Karena
apa? Karena kotak ajaib itu, Tuhan!
Tak
perlu lama, tak perlu kotor, katanya
Kini
bisu ku adalah harapan mereka
Tak
ada lagi tempat untuk menggadu
Kini
hidupku sebatang kara
Di
tinggal mati kedua orang tua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar