Metode dan filsafat mempunyai hubungan erat, karena secara tidak
langsung filsafat membutuhkan metode untuk mempermudah dalam
berfilsafat. Untuk mempelajari filsafat ada tiga macam metode:
Menggunakan metode sistematis, berarti seseorang menghadapi dan
mempelajari karya filsafat. Misalnya mula-mula ia menghadapi teori
pengetahuan yang terdiri atas beberapa cabang filsafat, setelah itu ia
mempelajari teori hakikat yang merupakan cabang lain. Kemudian ia
mempelajari teori nilai atau filsafat tatkala membahas setiap cabang
atau cabang itu, aliran-aliran akan terbahas. Dengan belajar filsafat
melalui metode ini perhatiannya terpusat pada isi filsafat, bukan pada
tokoh atau pun periode.
Adapun metode historis digunakan apabila seseorang mempelajari
filsafat dengan cara mengikuti sejarah, terutama sejarah pemikiran.
Metode ini dapat dilakukan dengan membicarakan tokoh demi tokoh menurut
kedudukannya dalam sejarah, misalnya dimulai dari membicarakan filsafat
Thales beserta riwayat hidupnya, pokok ajarannya dalam teori
pengetahuan, teori hakikat, maupun dalam teori nilai. Lantas setelah
mengetahui Thales dari mulai pemikiranya, dilanjutkan lagi membicarakan
tokoh selanjutnya, misalnya Heraklitus, Pramendes, Sokrates, Demokritus,
Plato, dan tokoh-tokoh lainnya.
Metode kritis digunakan oleh orang yang mempelajari filsafat tingkat
intensif. Pengguna metode ini haruslah sedikit-banyak telah memiliki
pengetahuan filsafat, langkah pertama dengan memahami isi ajaran,
kemudian mengajukan kritiknya. Kritik itu dapat menggunakan pendapatnya
sendiri atau pun orang lain.
SUMBER
Ar-Ruzz Media.Keraf, A. Sonny dan Mikhael Dua (2001) Ilmu Pengetahuan, sebuah tinjauan filosofis. Yogyakarta: Kanisiu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar