AKHIR-AKHIR ini hujan mulai turun
tiada henti. Entah itu siang ataupun malam. Tapi sayangnya, banyak dari kita
yang mencela datangnya hujan. Mereka beranggapan, hujan hanya akan memperburuk
hari-harinya saja. Akhirnya mereka mengeluh dan mencela kedatangan hujan.
Padahal, perlu diketahui bahwa
setiap yang seseorang ucapkan, baik yang bernilai dosa atau tidak bernilai
dosa
dan pahala, semua akan masuk dalam catatan malaikat. Allah Ta’ala berfirman,
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا
لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
”Tiada suatu ucapanpun yang
diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir,”
(QS. Qaaf: 18).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
juga bersabda,
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ
بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً ، يَرْفَعُ
اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ
سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً يَهْوِى بِهَا فِى جَهَنَّمَ
“Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara
dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya
disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan
suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya
lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam,” (HR. Bukhari no. 6478, dari Abu
Hurairah).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
telah menasehatkan kita agar jangan selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat
berbuat apa-apa sebagai kambing hitam jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak
kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua
makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.
Dalam sebuah hadits qudsi,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يُؤْذِينِى
ابْنُ آدَمَ ، يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ ، بِيَدِى الأَمْرُ ،
أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
“Manusia menyakiti Aku; dia mencaci
maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang
mengatur malam dan siang menjadi silih berganti,” (HR. Bukhari no. 4826 dan
Muslim no. 2246, dari Abu Hurairah).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam juga bersabda,
لاَ تَسُبُّوا الرِّيحَ
”Janganlah kamu mencaci maki angin,”
(HR. Tirmidzi no. 2252, dari Abu Ka’ab. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih).
Dari dalil di atas terlihat bahwa
mencaci maki masa (waktu) dan angin adalah sesuatu yang terlarang. Begitu pula
halnya dengan mencaci maki makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa, seperti
mencaci maki angin dan hujan adalah terlarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar