Pengajaran Matematika Modern
sebagai pengganti pengajaran Matematika Tradisional mendapat kritikan tajam
dalam beberapa hal yaitu: (1) prestasi belajar siswa pada hampir semua negara
yang mengajarkan Matematika Modern pada waktu itu, turun drastis dan lebih
rendah dari mata pelajaran yang lain, (2) terlalu axiomatik-deduktif, dan
abstrak, (3) kurang kaitannya dengan bidang studi lain dan miskin dengan
unsur pedagogik, (4) hanya cocok untuk siswa yang pintar saja dan (5) terdapat
sejumlah topik-topik baru yang kurang bermanfaat. Bahkan disebutkan bahwa
pengajaran Matematika Modern direkayasa oleh matematikawan untuk kepentingan
matematika, bukan untuk kepentingan pembelajaran matematika. Adalah Prof Morris
Kline yang paling menantang matematika modern menulis “. . . the text were
written by pure mathematicians, who are not interested in the connections of
mathematics with the real world nor in the mathematics, used in science and
engineering….” selanjutnya ia mengatakan , “. . . their interest was
to develop future mathematicians, but because they over looked the pedagogy
they failed even in the task”. (Kline, 1973, p. 157).
Berdasarkan sejumlah kritikan
tajam dan bahkan penolakan terhadap Matematika Modern tersebut, maka muncullah gerakan
Back to the Basic, yaitu kembali ke pengajaran Matematika Tradisional
atau paling tidak, terdapat sejumlah topik-topik yang baru, kembali
dihilangkan, termasuk Himpunan dan Bilangan Dasar, selain sepuluh. Tanggapan
balik terhadap gerakan Back to the Basic kembali muncul dari pakar
matematika murni sebagaimana diungkapkan oleh Reys, et.al (1984), “in
response to what mathematics educators perceived as a potentially dangerous
narrowing of the mathematics curriculum by those advocating a “return to the
basic” in the 1970s, the . . . “.
Dengan demikian dapat dilihat
bahwa, gerakan pembaharuan pengajaran Matematika Modern dan gerakan Back to
the Basic merupakan program perseteruan ilmiah antara kubu matematikawan
dengan pendidik matematika pada saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar