Nohda
merumuskan karakteristik yang mendasari pendekatan open-ended adalah
sifat terbuka atau keterbukaan. Menurutnya, dalam pendekatan pembelajaran open-ended terdapat
tiga hal yang mendasarinya (Afgani, 2014).
1.
Process is open.(Prosesnya terbuka)
Maksud dari
proses yang terbuka adalah masalah matematika berupa soal yang diberikan kepada
siswa memiliki banyak cara penyelesaian yang benar.
Contoh: Sebuah
tali dibagi menjadi 10 bagian, yang panjangnya masing- masing membentuk deret
aritmatika. Apabila yang paling pendek panjangnya 5 cm dan yang paling panjang
40 cm. Hitunglah panjang tali sebelum dipotong.
2.
End products are open. (Hasil
akhirnya terbuka)
Hasil akhir
yang terbuka berarti masalah matematika berupa soal memiliki tipe jawaban soal
yang banyak.
Contoh :
Sebutkan beberapa bilangan yang habis dibagi 5 dari 100 bilangan asli pertama ?
3.
Ways to develop are open.(Cara
pengembangan lanjutannya terbuka)
Artinya bahwa
ketika siswa telah selesai menyelesaikan masalah, mereka dapat mengembangkan
masalah yang baru dengan mengubah kondisi masalah yang ada di awal.
Contoh:
3 bilangan membentuk barisan aritmatika. Perbandingan bilangan pertama dengan
jumlah bilangan yang lain adalah 5 : 4 .Jika setiap bilangan ditambah 1 maka
terjadi 3 bilngan baru, dimana: 2log (bilangan ke-2) + 2log
(bilangan ke-3). Hitunglah tiga bilangan tersebut !
Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa pendekatan ini
disampaing produk yang diperoleh dari
pemecahan masalah matematika, tetapi jugamelihat proses yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah
tersebut. Untuk menilainya tentu saja
tidak dapat digunakan penilaian yang hannya berorientasi pada hasil. Ada
3 hal yang dilihat dari penilaian
pembelajaran matematika melalui pendekatan ini, yakni fluency, flexibility, dan
originality.
Fluency terkait dengan berapa banyak solusi yang dapat
dihasilkan oleh siswa. Satu respon siswa
atau kelompok yang benar dihargai 1 poin, sehingga nilai yang diperoleh siswa
adalah total dari seluruh solusi yang dihasilkan oleh siswa.
Flexibilty terkait dengan berapa banyak ide-ide matematis
berbeda yang ditemukan/dimunculkan oleh siswa. Solusi yang benar yang
dihasilkan siswa terbagi dalam beberapa
kategori. Jika dua buah solusi atau pendekatan mempunyai ide matematika yang sama, maka dianggap sebagai
satu kategori. Banyaknya ketagori yang
muncul disebut respon positif. Jumlah ndari kategori ini mengindikasikan
flexibitly.
Originality terkait dengan derajat keaslian ide siswa. Jika
siswa atau kelompok memunculkan ide yang unik, tingkat keorsinilannya dihargai
tinggi. Guru harus memberikan skor yang tinggi untuk kemampuan berfikir
matematik tingkat tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar