Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud apersepsi adalah pengamatan secara
sadar (penghayatan) tentang segala sesuatu dalam jiwanya (dirinya) sendiri yang
menjadi dasar perbandingan serta landasan untuk menerima ide-ide baru. Banyak ahli
yang berusaha mendefinisikan arti apersepsi, namun untuk lebih mudah
memahaminya, maka saya mengartikan apersepsi sebagai suatu proses menghubungkan
pengetahuan lama dengan pengetahuan yang baru. Menurut Nurhasnawati, apersepsi
bertujuan untuk membentuk pemahaman. Seperti yang dikutip di dalam bukunya yang
berjudul Strategi Pengajaran Mikro yakni, jika guru akan mengajarkan materi
pelajaran yang baru perlu dihubungkan dengan hal-hal yang telah dikuasai siswa
atau mengaitkannya dengan pengalaman siswa terdahulu serta sesuai dengan kebutuhan
untuk mempermudah pemahaman. Dan salah satu Pengertian Apersepsi
(Apperception) adalah suatu penafsiran buah pikiran, yaitu menyatu
padukan dan mengasimilasi suatu pengamatan dan pengalaman yang telah dimiliki.
Apersepsi sebagai salah satu fenomena psikis yang dialami individu tatkala ada
suatu kesan baru yang masuk dalam kesadaran serta berasosiasi dengan kesan-kesan
lama ang sudah dimiliki dibarengi dengan pengolahan sehingga menjadi kesan yang
luas. Kesan yang lama disebut sebagai bahan apersepsi.
Apersepsi
sering disebut “batu loncatan”, maksudnya, sebelum pengajaran dimulai untuk
menyajikan bahan pengajaran baru, guru diharapkan dapat menghubungkan lebih
dahulu bahan pelajaran (pengajaran) sebelumnya/kemarin yang menurut guru telah
dikuasai peserta didik. Apersepsi ini dapat disajikan melalui pertanyaan untuk
mengetahui apakah peserta didik masih ingat/lupa, sudah dikuasai/belum,
hasilnya untuk menjadi titik tolak dalam memulai pengajaran yang baru.
Contoh usaha
guru untuk membuat kaitan dengan aspek yang relevan
1. Dalam permulaan pelajaran guru meninjau kembali
sampai sejauh mana materi yang sudah dipelajari sebelumnya dapat dipahami oleh
siswa dengan cara guru mengajukan pertanyaan pada siswa, tetapi dapat pula
merangkum materi pelajaran terdahulu.
2. Membandingkan pengetahuan lama dengan yang akan
disajikan. Hal ini dilakukan apabila materi baru itu erat kaitannya dengan
materi yang akan dikuasai.
3. Guru menjelaskan konsep/pengertiannya. Hal ini
perlu dilakukan karena materi yang akan dipelajari sama sekali materi baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar