Pada tahun 1957, Amerika Serikat dikejutkan oleh keberhasilan teknologi Uni Soviet, yaitu peluncuran pesawat ruang angkasa Sputnik. Sebagai reaksi terhadap keberhasilan Uni Soviet tersebut, Amerika Serikat mengadakan proyek besar-besaran untuk kemajuan teknologinya. Salah satu diantaranya adalah proyek pembaharuan pengajaran matematika yang disebut Gerakan Matematika Modern (new math).
Beberapa pemahaman berkaitan
dengan pengajaran Matematika Modern, yaitu Pertama, mengutamakan
kepada pengertian dan penemuan kembali (reinvention). Sejalan dengan
pandangan ini, Usiskin (1985) juga menegaskan pentingnya penemuan kembali,
logika yang akurat dan struktur yang ketat. Kedua, menggunakan
pendekatan spiral. Ketiga, menekankan kepada pentingnya bahasa,
simbol atau notasi yang tepat. “New Math is . . . that emphasized the
abstract structure of mathematics. It was characterised by pricise,
unumbiguous, language and mathematical rigor”. (Ruseffendi, 1990).
Sesungguhnya, pembaharuan dalam
pengajaran matematika melalui gerakan new math merupakan suatu
revolusi dalam pengajaran matematika dari pengajaran Matematika Tradisional
menjadi pengajaran Matematika Modern. Keempat, memuat materi
matematika baru, yaitu materi matematika yang tidak terdapat di dalam kurikulum
Matematika Tradisional. Kelima, materi dari pengajaran matematika
modern adalah matematika deduktif. Pendeduktifan materi dalam pengajaran
Matematika Modern, tidak saja terjadi pada Aritmetika dan Aljabar tetapi juga
pada Geometri. Geometri tradisional diubah menjadi Geometri Modern.
Pendeduktifan Aritmetika dan Aljabar, meliputi generalisasi untuk hukum
Komutatif penjumlahan dan hukum Distributif perkalian terhadap penjumlahan.
Untuk menunjukkan bahwa hukum Komutatif penjumlahan pada bilangan asli berlaku,
tidak cukup bila kita hanya menunjukkannya secara induktif, yaitu mengambil
beberapa buah pasang bilangan asli, selanjutnya menunjukkan bahwa untuk setiap
pasang bilangan tersebut jumlahnya sama. Misalnya, pasangan bilangan 2 dan 3,
tidak cukup ditunjukkan bahwa 2 + 3 = 3 + 2, tetapi harus sampai kepada a + b =
b + a, dimana a dan b adalah Bilangan Asli. Materi Geometri Tradisional adalah
Geometri Deduktif. Menurut pandangan pengajaran matematika modern
bahwa geometri tersebut memiliki beberapa kelemahan. Oleh karena itu, Geometri
Euclid disempurnakan hingga menjadi Geometri Modern. Penyempurnaannya meliputi;
definisi sudut, segitiga, sinar, lengkungan, besarnya sudut, aksioma atau
postulat. Keenam, ketat dan akurat. Keketatan Matematika Modern dapat
dilihat dari berbagai aspek sesuai dengan penyajiannya yang deduktif. Misalnya,
ruas garis yang ditarik melalui dua buah titik adalah unik (hanya satu), jarak
antara dua buah titik itu juga unik. Selain itu, sebuah ruas garis mempunyai
sebuah titik tengah, maka titik tengah itu juga unik. Jumlah dua Bilangan Bulat
adalah Bilangan Bulat. Ketujuh, penggunaan bahasa matematika
lebih diformalkan. Misalnya, sisi-sisi sebuah segitiga sama sisi
adalah sama, diformalkan menjadi “sisi-sisi sebuah segitiga sama sisi
adalah kongruen”; dan dibedakannya antara bilangan dengan lambang
bilangan. “tulislah sebuah bilangan besar”, di formalkan menjadi
“tulislah lambang bilangan untuk sebuah bilangan besar”.
Para pakar pendidikan matematika
di hampir semua negara menyimpulkan bahwa gerakan pengajaran Matematika Modern
adalah pembaharuan pengajaran matematika yang fundamental, hasilnya tidak
berlimpah ruah, akan tetapi juga bukan suatu kegagalan. Walaupun dipengaruhi
Gerakan Back to the Basic, kebanyakan materi dalam kurikulum atau buku
pelajaran matematika sekolah di seluruh dunia adalah materi new math.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar