1.
Orientasi siswa pada masalah matematika open-ended.
Guru memaparkan
tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa
agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah. Siswa menginventarisasi dan
mempersiapkan logistik yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Siswa berada
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
2.
Mengorganisasi siswa dalam belajar pemecahan
masalah.
Guru membantu
siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah yang dipecahkan. Siswa menginvestigasi konteks masalah, mengembangkan
berbagai perspektif dan pengandaian yang masuk akal.
3.
Membimbing penyelidikan
Guru mendorong
siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan trial and eror
atau eksperimen untuk mendapatkan suatu pemecahan yang masuk akal, mengulanginya
lagi untuk mendapatkan kemungkinan pemecahan dan solusi alternatif. Siswa
melakukan inkuiri investigasi, dan merumuskan kembali masalah, untuk
mendapatkan suatu kemungkinan pemecahan dan solusi yang masuk akal. Mengevalua
si strategi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi dan sekaligus untuk
menyusun kemungkinan pemecahan dan alternatif jawaban.
4.
Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya.
Guru membantu
siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti ringkasan,
laporan, model-model pemecahan masalah, dan membantu dalam berbagai tugas dalam
kelompok. Siswa menyusun ringkasan atau laporan baik secara individual atau
kelompok dan menyajikannya dihadapan kelas dan berdiskusi dalam kelas
5.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
Guru membantu
siswa melakukan refleksi dan mengadakan evaluasi terhadap penyelidikan dan
proses-proses belajar yang mereka gunakan.
Siswa mengikuti asessmen dan menyerahkan tugas-tugas sebagai bahan evaluasi proses belajar.
Siswa mengikuti asessmen dan menyerahkan tugas-tugas sebagai bahan evaluasi proses belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar